Minut || manadozone.com ~ Pekerjaan pembangunan Jalan bebas hambatan (Tol) Manado-Minut-Bitung yang saat ini sedang berjalan ternyata banyak menimbulkan permasalahan.
Contohnya yang terjadi di pekerjaan ruas jalan Tol yang sedang dilaksanakan di Desa Tumaluntung oleh PT Bumi Raya Indonesia (BRI) yang menurut informasi adalah Sub kontraktor dari PT WIKA.
Menurut salah satu mantan pekerja di PT BRI dengan Inisial YY kepada manadozone.com menuturkan ” saya bersama rekan-rekan lainnya terpaksa berhenti bekerja di PT BRI karena gaji saya dan rekan-rekan tidak terbayarkan, begitu juga dengan pembayaran penyewaan alat berat yang saat ini masih di gantung oleh perusahaan” ujar YY
YY juga menambahkan ” setiap kali kami menanyakan perihal gaji kami yang belum dibayarkan alasan mereka sangat enteng yakni “Perusahaan tidak ada uang” itu yang sering dikatakan Iswanto Penanggung Jawab proyek” sesal YY
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi dan Pemerhati Pembangunan (LAK-P2N) Hanok N Ngangi angkat bicara, menurut Ngangi Perusahaan Pemenang Tender dalam kasus ini yakni PT WIKA harus jelih melihat Perusahaan yang akan dijadikan Sub Kontraktor jangan asal main tunjuk “Ini aneh Kok perusahaan tidak bermodal ditunjuk untuk jadi Subkont, seharusnya Perusahan pemenang Tender harus Jeli memilih subkont, agar supaya tidak terjadi hal-hal seperti ini, pekerjaan pasti akan amburadul dan akan terhambat sehingga masyarakat sulut yang akan dirugikan” Ujar Ngangi
Ditambahkannya lagi, “Pemerintah seharusnya memprioritaskan perusahaan lokal yang menjadi subkont bukan dari luar daerah, agar supaya perusahaan lokal dapat berkembang dan pasti akan bekerja sebaik mungkin untuk mengembangkan Daerah mereka sendiri” Kunci Ngangi
Untuk diketahui PT BRI adalah perusahaan dari Kendari, Sulawesi Tenggara. PT BRI mendapat beberapa pekerjaan dari Perusahaan pemenang tender, salah satunya di Desa Tumaluntung dengan perusahaan pemenang tender PT WIKA.
Penulis : Julian
