Tomohon|| manadozone.com – Sesuai yang tertuang dalam keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI Nomor 8 dan 9 Tahun 2006, sangat jelas memuat tentang tugas pokok dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam membina kerukunan umat beragama, ujar wali kota tomohon, Jimmy Feidie Eman didampingi wakil walikota Syerly Adelyn Sompotan, saat membuka kegiatan sosialisasi dialog peningkatan kerukunan umat beragama sebagai pemersatu bangsa. Kamis (20/4/17), bertempat di Wale Syalom Kelurahan Kolongan.
Dikatakan juga, substansi dalam peraturan bersama ini mencakup tiga hal, yaitu, pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama serta pendirian rumah ibadat, tutur Eman.
Dijelaskannya, sebagai implementasi pelaksanaan peraturan berasama ini, jika dikaitkan dengan visi pemerintah Kota Tomohon yakni terwujudnya masyarakat Kota Tomohon yang religius, berdaya saing, demokratis, sejahtera, berwawasan lingkungan menuju kota wisata dunia, dan dalam mewujudkan hal tersebut tentunya terus mengangkat kebersamaan secara menyeluruh dan membutuhkan kerjasama semua komponen masyarakat termasuk antar umat beragama, Untuk itu, diharapkan kebersamaan ini harus terus ditonjolkan, Jelas Eman.
Wali kota Eman juga mengatakan, dalam rangka menciptakan sinergitas bersama, semua unsur keagamaan dan berbagai program keagamaan di Kota Tomohon, sepenuhnya Pemkot tetap mendukung semua program yang ada, pungkas Eman.
Ditambahkannya, kegiatan ini merupakan bentuk syukuran dari Kota Tomohon atas penghargaan anugerah kerukunan umat beragama (Harmoni Awards) tahun 2017, selain itu sosialisasi atau dialog ini tentunya bermakna strategis untuk memberikan pemahaman yang mendalam serta pola pikir kita terhadap cara pandangnya keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Kota Tomohon. Kata wali kota Eman.
Sementara itu Kapolda Sulut Irjen Polisi Drs. Bambang Waskito kesempatan ini menguraikan akan kebanggaannya kepada Kota Tomohon. “Saya bangga akan kerukunan antar umat beragama yang selalu nampak di Kota Tomohon”, kata Waskito.
Lanjut Waskito, Kondisi yang baik kaitannya dengan keberagaman beragama di kota Tomohon sudah sangat baik, dengan memperoleh penghargaan Harmoni Award, semoga penghargaan ini tetap terus dipertahankan, Ujarnya.
Dijelaskannya, dalam menghadapi tantangan perpecahan keberagaman suku, agama dan ras tentunya harus menyesuaikan dengan perkembangan saat ini seperti kemajuan teknologi khusunya medsos. “Kita harus dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi tersebut agar kita tidak terpengaruh dengan info hoax atau berita bohong di medsos yg dapat memecah belah kerukunan”, tegas Waskito.
Sebelumnya pelaksanaan kegiatan ini, Kaban Kesbangpol Kota Tomohon Toar Pandeirot mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan dalam rangka membina, menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta memelihara stabilitas Kota Tomohon yang aman, tentram, tertib dan damai dalam upaya terciptanya situasi dan kondisi yang mendukung kelancaran roda pemerintahan, pembangunan serta pembinaan kemasyarakatan di Kota Tomohon.
Ditambahkan Pandeirot, melalui kegiatan ini, dilaksanakan bekerjasama dengan Forum kerukunan Umat Beragama – FKUB Kota Tomohon.
Disela –sela kegiatan ini, sosialisasi FKUB didalamnya para tokoh agama, Walikota Tomohon, Wawali bersama Kapolda Sulut mendeklarasikan dengan menyatakan Presiden RI Ir Joko Widodo sebagai bapak kerukunan bangsa.
Hadir dalam kegiatan ini diantaranya, Kakanwil Kementerian agama Provinsi Sulut Drs Haji Suleman Awad MPd, , Kapolres Tomohon AKBP Monang Simanjuntak SIK, Kepala PN Tondano Julien Mamahit SH MH, serta jajaran Pemkot Tomohon, ketua FKUB Kota Tomohon Pdt Joy Palilingan MTh, serta Tokoh-tokoh agama se Kota Tomohon yang hadir.
(Th/Rdk)