Manado|| manadozone.com – Salah satu perkembangan terkait konflik yang terjadi di Marawi Filipina, untuk itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menghadiri sekaligus memimpin rapat koordinasi perkembangan terorisme di Indonesia.
Rapat yang dilaksanakan di Ruangan C J Rantung Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Rabu (14/06/2017) Menkopolhukam Wiranto didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dihadir Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw, Sekdaprov Edwin H. Silangen, SE, MS, Unsur Forkopimda, Bupati dan Walikota di Sulut serta jajaran pemerintah yang hadir.
Dalam rapat ini, Menkopolhukam Wiranto mengatakan, ancaman saat ini sudah berubah. “Dulu ancamannya invasi dari negara lain namun sekarang ini ancamannya terorisme dan radikalisme”.untuk itu harus dihadapi bersama oleh semua Negara. Karena bisa berdampak buruk terhadap keamanan Negara. Ujar Wiranto.
“Terorisme sebagai musuh bersama, hal ini dikarenakan adanya perubahan ancaman terhadap keamanan negara dari invasi ke terorisme” jelas Wiranto
Sesuai dengan misi pemerintah dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-3. pemerintahan yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Hal ini sehingga Manado –Sulut dipilih sebagai tempat pelaksanaan rapat ini. Tutur Wiranto.
Sementara itu, Gubernur Olly, mengatakan, konflik di Marawi Filipina Selatan yang terjadi antara militer Filipina dengan kelompok yang berafiliasi ke ISIS, tak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan di Sulawesi Utara.
Untuk kunjungan turis ke Sulut, hingga saat ini lancar. Hal ini keamanan wilayah dijaga terus hingga saat ini, sehingga apa yang menjadi keinginan Presiden terciptanya rasa aman di semua daerah dapat diwujudkan, tutur Gubernur Olly.
Melalui pelaksanaan rapat ini, Gubernur Olly mengapresiasi Sulut dipilih sebagai tempat pelaksanaan rapat koordinasi, hal ini menunjukkan kepada semua pihak bahwa kesiapan penanggulangan terorisme optimal. Kata Olly.
(SP/Rdk)