Manadozone || Minahasa – Cuaca buruk yang melanda wilayah Minahasa sepekan belakangan ini berimbas bencana. Sejumlah lokasi dilaporkan dihantam banjir bandang dan tanah longsor. Salah satu wilayah yang diterjang banjir yakni di Desa Leilem Raya Kecamatan Sonder.
Intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (29/4) siang hingga malam hari menimbulkan luapan air dengan skala cukup besar dari kawasan perbukitan Lengkoan yang letaknya tak jauh dari pemukiman warga Leilem. Material yang terbawa banjir bahkan sempat menghalangi ruas jalan utama hingga menimbulkan kemacetan kendaraan yang melintas pada Minggu sore.
Parahnya lagi, sebanyak 9 unit rumah yang dihuni 12 Kepala Keluarga (KK) termasuk Puskesmas pembantu desa Leilem yang dihuni 1 keluarga sempat terendam air dan lumpur. “Kejadiannya sekitar pukul 3 sore, saat itu air bercampur lumpur yang meluap dari saluran kemudian melewati jalan raya dan masuk ke rumah kami yang memang letaknya di bawah jalan,” tutur Deitje Rumondor, salah satu korban bencana yang diwawancarai, Senin (30/4).
Air bercampur lumpur yang meluap dan masuk ke sejumlah rumah warga tingginya bervariasi, mulai dari 20 sampai 25 sentimeter. “Sejumlah perabotan rumah ada yang ikut terendam meski tidak terlalu lama. Tapi seluruh ruangan termasuk kamar sempat dimasuki air bercampur lumpur,” ungkapnya.
Terkait peristiwa ini, Penjabat Bupati Minahasa, Drs Royke Mewoh DEA, langsung memerintahkan lintas instansi terkait untuk segera turun ke lapangan membersihkan sisa material banjir dan membantu korban terdampak bencana.
Dari hasil pantauan, personil gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) bahu membahu membersihkan sisa material banjir yang menghambat saluran air untuk mencegah bencana serupa terulang.
Tak hanya mengatasi sisa material banjir, korban bencana mendapat bantuan dari pemerintah Minahasa, “jenis bantuan sosial yang disalurkan beragam, mulai dari bahan kebutuhan pokok, matras, selimut, ikan kaleng, susu dan bahan lainnya. “Untuk jenis bantuan yang diserahkan itu menyesuaikan dengan kebutuhan korban bencana. Misalnya kalau tempat tidur terendam kita berikan matras dan selimut. Kalau ada bayi maka diberikan susu. Pada intinya disesuaikan dengan kebutuhan,” urai Kepala Dinsos Minahasa, Royke Kaloh yang mengawal langsung pemberian bantuan Senin 30/4 siang
Sementara berdasarkan data yang berhasil dirangkum, sejumlah wilayah lain yang ikut terdampak bencana di Kabupaten Minahasa akibat cuaca buruk yakni longsor di ruas jalan antara Desa Suluan menuju Rumengkor di kecamatan Tombulu, longsor di ruas jalan Wuloan menuju Marawas serta longsor di ruas jalan Tonsea menuju Tanggari, di Tondano Utara.(Toar)