Manadozone || Manado – Walikota Manado, GS Vicky Lumentut akan mengakhiri jabatan pada tahun 2021. Sementara pada tahun 2020 akan dilakukan Pemilu Walikota Manado. Pada awal tahun 2019 ini sudah mulai bermunculan calon penggantinya. Salah satunya adalah Taufik M Tumbelaka.
Taufik Tumbelaka yang dikenal selama ini sebagai pengamat politik Sulawesi Utara menyatakan diri untuk maju dalam pencalonan Walikota Manado dengan berharap dari partai Golkar, Nasdem atau Gerindra.
“Saya akan melanjutkan apa yang sudah dibuat oleh Walikota Manado sebelumnya dan merevisi apa yang kurang dari program sebelumnya. Secara teori pembangunan saya menggunakan peningkatan sosial ekonomi dengan Paradigma Humanizing Development dan mengedepankan Hak Ekosob atau hak Ekonomi, Sosial dan Budaya” ujar Taufik
“Persoalan sampah, drainase, bahkan kemacetan akan menjadi perhatian khusus untuk diselesaikan bila saya menjadi walikota, dengan fokus masalah perilaku oknum-oknum” diungkapkannya kepada wartawan.
Menariknya Taufik secara blak-blakan sudah memiliki bakal calon wakil walikota Manado mendampinginya. “Tiga di antaranya yaitu Mor Bastiaan, Rum Usulu, dan Bahagia Mokoagouw, dan Sekretaris Kota tetap Pak Lakat.” tegasnya.
Tumbelaka mengungkapkan akan mempertahankan Manado sebagai Kota Doa dan implementasinya dengan memulai dan mengakhiri kegiatan pemerintah Kota Manado dengan doa, setiap rapat akan rehat pada saat waktu Sholat, mengatur perilaku ASN yang sesuai guna menjadi teladan bagi masyarakat.
“Masalah pasar saya akan perhatikan juga supaya pedagang kecil mikro boleh semakin bertambah pendapatannya. Upayanya dengan mengutamakan salah satu komoditi yang dijual hanya melalui pasar tradisional,” katanya.
“Untuk ASN juga akan diperhatikan dari menaikan Tunjangan Kenerja Daerah (TKD) atau PTP (Penghasilan Tambahan Pegawai – red), pungkas mantan aktivis mahasiswa UGM Jogyakarta ini.
Untuk pelayanan kesehatan.akan diupayakan pemaksimalan Puskesmas type teratas yang bisa menerima pasien rawat inap sehingga masyarakat tidak perlu harus ke rumah skit kecuali jika memang sangat mendesak.
Akan melakukan ‘goverment mobile’ dimana dalam 1 minggu sekurangnya 2 kali berkantor di kantor Kecamatan yang ada di wilayah Manado serta dalam 1 minggu sekurangnya 1 kali melakukan ‘open house’ di rumah jabatan Walikota guna menerima aduan langsung dari masyarakat.
Memindahkan kantor DPRD Manado ke tempat yang lebih layak serta merenovasi ex kantor DPRD Kota Manado untuk pelayanan publik Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil.
“Saya hanya akan menjabat 1 periode,” tutup putra FJ Tumbelaka, mantan Gubernur Sulawesi Utara Pertama sebelumnya Sulawesi Utara dan Tengah.(Jimmy Endey)