Sabar Mangadoe: Hipotesis Baru Tentang Membumikan PANCASILA

JAKARTA, manadozone.com — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Daulat Desa (GDD), kepada media, senin (18/11/19) mengatakan dirinya mengajukan sebuah hipotesis baru yang dinamakan dengan ‘Membumikan Pancasila’

Dalam hipotesis dari Sabar Mangadoe, yang juga selaku Sekjen Gerakan Daulat Desa, menjelaskan point-ponit tentang ‘Membumikan Pancasila’. Dengan mengatakan untuk mewujudkan sila ke 1, 2, 3, dan 4, itu harus diarahkan mencapai cita-cita sila ke 5.

“Bahwa semua upaya mewujudkan Sila 1, 2, 3 dan 4 harus diarahkan mencapai cita-cita Sila ke-5. Yaitu semua upaya membumikan Pancasila adalah untuk mencapai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” kata Sabar Mangadoe.

Baca juga:  Gelar Audiensi Dengan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Sulut, Walikota Caroll Senduk Terima 3 Penghargaan

Lanjut Sabar, untuk melakukan poin pertama diatas, Konsep-Strategi-Implementasi (KSI) dari MEMBUMIKAN PANCASILA haruslah melalui Strategi Kebangkitan Kebudayaan dari 714 Suku yang hidup di 75.000 Desa.

“Sejak Presiden Jokowi, dengan Nawacita no. 3 dan payung hukum UU No. 6 thn 2014 maka Hipotesis diatas mulai tereksekusi dari sisi supra-struktur (pemerintahan). Yang harus digerakkan, atau dipicu dan dipacu adalah dari sisi infrastruktur sosial (masyarakat) sedemikian rupa hingga terjadi sinergisitas dan simbiose mutualisme antara suprastruktur dan infrastruktur sosial yang kuat dan besar, menjadi gerakan MEMBUMIKAN PANCASILA seperti bergulirnya bola salju ( snowball effect),” tambahnya.

Baca juga:  Disdukcapil Minahasa Terus Menuai Pujian Masyarakat

Lanjutnya lagi dikatakan Sekjen GDD,Bagaimana caranya agar hal tersebut bisa dilaksanakan. Dan hal itu Kata Sabar, hanya mungkin terjadi bila kaum kelas menengah dari bangsa ini ada yang mau TERJUN KE DESA.

“Yaitu hadirnya sejumlah kaum kelas menengah yang sudah tercerahkan untuk menjadi penggerak dalam membangun menumbuh-kembangkan infrastruktur sosial di 75.000 Desa kita dimaksud. Alias terjadinya gerakan semangat ber-Gotong Royong antara orang-orang yang ber-KTP DESA bersama orang-orang yang ber-KTP Kota secara sistemik, terstruktur dan masif,” tambahnya lagi.

Lebh lanjut lagi dikatakan Sabar Mangadoe, dengan menanyakan bagaimana cara agar desa bisa memiliki kemauan besar dalam mengorganisir diri secara modern dan efektif dengan berakar kokoh pada budaya dan kearifan lokal masing-masing.

Baca juga:  Meski Tak Akui KLB, PWI Sulut Cinta Damai Hargai Pemerintah Tetap Hormati Proses Hukum

“Ber-Bhinneka Tunggal Ika secara produktif dan kreatif, serta bermartabat dan berdaulat demi mencapai kesejahteraan dan kemajuan bersama. Bagaimana cara selanjutnya?? Sekali lagi, semuanya tergantung dari inisiatif dan militansi dari kaum kelas menengah yang sudah tercerahkan dari bangsa kita sendiri. Mungkin diri kita sendiri.” tutupnya.

(Zul)

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *