Wawali SAS Irup Hari Guru Nasional Tahun 2019 di Tomohon

Berita Utama, Tomohon947 Dilihat

Manadozone||Tomohon Dalam rangka Hari Guru Nasional tahun 2019, pemerintah kota tomohon menggelar upacara, yang dlaksanakan di  Stadion Babe Palar Tomohon, Senin (25/11/2019)

Tampil sebagai Inspektur Upacara, yakni Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, mewakili Walikota Tomohon Jimmy F Eman, SE Ak CA , dihadiri Wakapolres Tomohon Kompol Deisy Bolang, SPd, mewakili Kajari Tomohon Yosi AH Korompis, SH, mewakili Dandim 1302 Minahasa Kapten Infanteri Maxen Mentang, mewakili Kantor Kementerian Agama Kota Tomohon Fadhila Djojosuroto, MPd, jajaran pemerintah Kota Tomohon, para Kepala SKPD.

Upacara ini, Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim. dikatakannya Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Baca juga:  Sisir Pusat Keramaian, Polwan Polda Sulut Gelar Patroli Srikandi Samapta Presisi

Lanjut dibacakan Sompotan, anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas, anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan. anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Baca juga:  Dewan Pers Digugat PWI, OC Kaligis dan Ronnie Sompie Jadi Tim Kuasa Hukum

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda.

Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semua berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menungguh perintah. Ambillah langkah pertama

Besok, dimanapun Anda berada, lakukan perubahan kecil dikelas Anda.
• Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
• Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
• Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
• Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
• Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Baca juga:  KPU Sulut Sukses Gelar Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pilgub Sulut

Apapun perubahan kecil itu, jika semua guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak. Kata Wawali Sompotan yang dikenal dengan SAS,  saat membacakan sambutan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, dihadapan Guru-guru dan perwakilan siswa-siswi se-Kota Tomohon sebagai peserta dalam upacara ini. (RH/Rdk)

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *