Hadapi Krisis Ekonomi, Olly Dondokambey: Marijo Bakobong

 

Penulis: Julke Tuwo

Manadozone || Tomohon – Gerakan mananam kembali dicanangkan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE saat memimpin langsung kegiatan Pencanangan Gerakan GMIM Menanam dan Beternak bertempat di Belakang Auditorium Bukit Inspirasi Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Rabu (02/11/2022).

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly mengatakan program ‘Marijo ba Kobong’ bersama GMIM menanam dan beternak ini dalam rangka mempersiapkan stok pangan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak menentu akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini sehingga berdampak pada bahan-bahan pangan kita.

Lanjut Gubernur Olly, program ini dapat menjadi salah satu langkah positif dalam menghadapi krisis ekonomi dan tingginya inflasi yang diperkirakan terjadi tahun 2023 nanti.

“Jadi, kita harus mempersiapkan. Pemerintah provinsi Sulut bekerjasama dengan semua elemen-elemen masyarakat termasuk GMIM untuk menggerakkan kedautan pangan. Baik untuk ketersediaan pangan maupun kesiapan kita dalam menghadapi gejolak pangan. Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah ini dan BPMJ Sinode GMIM untuk turun ke masyarakat dalam rangka mempersiapkan pangan mandiri dengan menggerakan program mari jo bakobong,” tegas Gubernur Sulut itu.

Baca juga:  Dr. Steaven Dandel Resmi Menjabat Sekda Manado

Gubernur Olly mengatakan dalam menghadapi tantangan saat ini tentunya torang harus memanfaatkan lahan subur di kota Tomohon ini. Dan juga di sekitar wilayah kerja GMIM.

“Karena tanah kita ini subur semua. Dan itu terbukti, karena ekonomi Sulut sampai hari ini masih terkendali. Pertumbuhan ekonomi 5,93 persen dan inflasi dibawah 4 persen. Kenapa? karena torang samua so masuk di kedaulatan pangan, samua so batanang,” beber Gubernur Olly.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Sulut Ir Novly Wowiling menambahkan bahwa program ‘Marijo Ba Kobong” akan terus diintensifkan.

“Ini sesuai instruksi pak gubernur dan pak Wakil Gubernur, jadi akan terus dilakukan,” tandas Calon Sekda Minahasa Utara ini.

Pada sela pencanangan itu, Gubernur melakukan penanaman bersama Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Dr Hein Arina, sejumlah kepala daerah yakni Bupati/Wakil Bupati Minsel dan Walikota/Wakil Walikota Tomohon, Bupati/Wakil Bupati Minahasa, Walikota Kota Bitung.

Memang pernyataan Gubernur Olly sesuai fakta dan data Badan Statistik Pusat (BPS) Sulut di triwulan I dan II.

Menurut BPS Sulut Asim Saputra mengatakan ekonomi Sulut tumbuh 5,93 persen pada triwulan II tahun 2022. Adanya perayaan hari raya Paskah dan Idul Fitri serta libur sekolah mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini.

Baca juga:  Dihadiri Ketua TP-PKK Tomohon, Asisten Lily Solang Bacakan Sambutan Walikota Dalam Acara GPM Tomohon

“Program Marijo Ba Kobong salah satu penunjang utama hingga perekonomian di Provinsi Sulut terus meningkat hingga melampaui capaian nasional, termasuk ikut mengendalikan inflasi,,’ ungkap Asim.

“Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, ekonomi Sulut triwulan II-2022 mencapai Rp38,34 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp23,79 triliun,” kata Asim, medio Juni 2022 lalu.

Dia menjelaskan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,93 persen (y-on-y).

Dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 22,38 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,74 persen.

Dari sisi produksi, sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, yakni sebesar 19,93 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 27,61 persen.

Baca juga:  Komite Bank SulutGo Terbentuk Dukung Pelaksanaan Tugas GCG

Secara kumulatif, ekonomi Sulawesi Utara semester I-2022 dibandingkan semester I tahun 2021 tumbuh sebesar 4,93 persen.

Adanya pelonggaran pembatasan aktivitas keagamaan dan sosial serta pembayaran THR dan gaji ke-13 yang disertai tunjangan kinerja sebesar 50 persen mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 15,76 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 7,56 persen.

Struktur perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan II-2022 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Konstruksi; dan Industri Pengolahan, dengan share masing-masing sebesar 20,61 persen; 13,51 persen; 11,22 persen; dan 10,40 persen.

Untuk itu diharapkan kedepan Sulut akan menjadi salah satu provinsi yang berhasil meningkatkan perekonomian daerahnya ditengah situasi yang sulit saat ini yang melanda bukan hanya Indonesia tapi juga seluruh dunia.(yul)

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *