MANADOZONE || Manado – Pendeta Olvy Zusane Wollah, MTh yang memimpin Ibadah Minggu (29/01) di Gereja Abigail Rutan Manado secara khusus mendoakan musibah banjir yang baru saja menerjang Kota Manado yang turut merengut korban jiwa manusia. Termasuk yang turut dialami sesama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Manado, Tuminting. ‘’Gereja di Lapas Tuminting waktu banjir airnya sampe dileher. Setelah surut, kursi-kursi di dalam gereja berserakan dimana-mana,’’ ujar Pendeta Olvy dalam mengawali Khotbahnya dalam Ibadah yang diikuti sekitar 250 Warga Binaan dan petugas Rutan yang beragama Kristen.
Pendeta yang diutus Sinode GMIM sebagai Pendeta Pelayanan di Gereja Abigail Rutan Manado itu lantas memintakan kepada semua jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan karena masih diberi kesehatan dan terhindar dari bencana banjir dan tanah longsor yang melanda hampir semua kelurahan di Kota Manado. ‘’Kita patut bersyukur karena sampai saat itu tetap dalam lindungan-Nya. Apalagi di Rutan luput dari banjir dan longsor yang melanda,’’ ungkap Ibu dari Priscilia dan Erick itu.
Belajar dari pengalaman banjir yang baru saja terjadi, Pendeta Olvy memintakan untuk tetap bersyukur karena lepas dari bencana. ‘’Kita harus tetap bersyukur, tetap berdoa, karena Tuhan selalu setia menolong kita, ’’ pintanya. Menurutnya, kasih karunia Tuhan selalu ada sampai kapanpun. Jadi, selalu bersyukur, berdoa dan akan ada pengharapan.
Dalam Khotbahnya, yang diambil dari Injil Yohanes, 15: 1-8, tentang Yesus Pokok Anggur yang benar. ‘’Akulah roti hidup, gembala yang baik, akulah jalan kebenaran, terang dunia. Barang siapa masuk lewat Aku, dia akan selamat.’’
Ibadah Minggu, rutin digelar di Gereja Abigail Rutan Manado. Ka Rutan Manado, Deny Fajariyanto memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada setiap Warga Binaan Pemasyarakatan untuk beribadah, bukan saja di Gereja Abigail namun juga di Masjid At-Taubah buat WBP Muslim.
Selain Ibadah Minggu, setiap hari di Gereja Abigail Rutan Manado juga dilaksanakan Ibadah Kunjungan yang dilayani berbagai demoninasi sebagai wujud penguatan iman bagi WBP Nasrani. (*/jpm)
