MANADOZONE.COM || Bolmong — Penjabat Bupati (Penjabup) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dr Jusnam C. Mokoginta, MARS, selasa (17/09/2024) menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Se-Sulawesi Utara (Sulut) yang dulaksanakan di Hotel Arya Duta, Manado.
Rakorev TPPS Se-Sulut yang dilaksnaakan di Hotel Arya Duta, manado, itu dibuka Asisten Umum Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Dr. Fransiskus E. Manumpil, mewakili Gubernur Sulut, Dr (Hc) OllybDondokambey, SE.
Selain sebagai Rapat Koordinasi dan Evaluasi TPPS, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan bagi daerah yang berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam penurunan angka stunting di tahun 2024.
Pada rakorev TPPS se-Sulut itu, Penjabup Bolmong, dr Jusnan C. Mokoginta, MARS, menyampaikan berbagai langkah strategi yang telah dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Bolmong, hingga rencana kebutuhan anggaran yang disiapkan sebagai langkah percepatan penurunan stunting tahun 2025.
dr Jusnan juga menyampaikan dalam paparan langkah konhkrit dan upaya percepatan penurunan stunting, dengan berbagai program. Diantaranya program, Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), Workshop Pengasuhan Stimulasi Penanganan Stunting bagi guru PAUD di Desa Lokus Stunting, Bantuan Sarana Air Bersih melaluo program TNI Manunggal Air Pusat Bekerjasama dengan BKKBN dalam rangka Penurunan Stunting, Program pengelolaan dan pengembangan sistim air limbah, Pemberian Makanan Ibu Hamil KEK, Balita Kurus dan Stunting, Suplementasi Fesi Folat (Ibu Hamil, Ibu Nifas, Remaja, Putri) Melaksanakan Konseling Menyusui (Ibu Hamil dan Ibu Nifas) serta Konseling Gizi bagi Remaja.
Bahkan dalam kesempatan itu juga Penjabup Jusnan Mokoginta, menyampaikan perkembangam intervensi sensitiv yang dilakukan, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Nomor 124 Tahun 2024 Tentang Tim Percepatan Penurunam Stunting.
Pj Bupati menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam terus mempercepat upaya penurunan stunting, melalui kebijakan yang menyasar keluarga berisiko dan program intervensi gizi yang tepat sasaran.
Lebih lanjut lagi dijelaskan dr Jusnan Mokoginta, penanganan stunting di Bolmong itu dilakukan secara kolaboratif melalui pendekatan Crosscutting program dan kegiatan, melibatkan perangkat daerah, perbankan dan swasta dalam intervensi spesifik melalui inovasi Motobatu Menuntaskan Stunting.
