Manadozone || Beijing – Mengawali tugas sebagai Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun memimpin Bimbingan Teknis (Bimtek) Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN).
Bimtek PPLN dipimpin langsung komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan.
Saat dihubungi Manadozone lewat komunikasi Whatsapp, Duta Besar Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa bimtek yang diikuti puluhan peserta berlangsung dengan penuh antusias. Bahkan Oratmangun sempat mengemangati peserta dengan yel-yel yang membuat suasana semakin hangat.”Saya memberikan komando meneriakan yel ‘Pemilih Berdaulat, Negara Kuat’ dan disambut teriakan penuh semangat,” kisah pria berdarah Sulawesi Utara ini.
Bimtek berlangsung disalah satu hotel di Beijing, China. Oratmangun juga mengisahkan bagaimana tagline KPU yang diteriakan dalam yel jauh lebih menarik ketimbang asas Luber (Langsung Umum Bebas dan Rahasia) yang sudah sering digunakan.”‘Tagline’ KPU ini lebih menarik daripada asas Luber. Ayo kita sama-sama teriakkan lagi Pemilih Berdaulat, Negara Kuat,” tutur diplomat yang pernah juga menjadi Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarusia.
Sebelumnya Djauhari Oratmangun sempat bertemu pengurus Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) yang dipimpin Ketua Umumnya Angelica Tengker di Kantin Diplomasi dalam acara bertajuk “Smokol Diplomasi”. Hal tersebut berlangsung beberapa hari sebelum Djauhari bertolak ke Beijing.
Djauhari mulai berkantor di Kedutaan Besar RI di Beijing itu pada Senin (23/4) kemarin waktu setempat.
Ia mengungkapkan bahwa menyuarakan pilihan dalam Pemilu adalah hak demokrasi setiap rakyat.
“Oleh karena itu, pelaksanaan Pemilu tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi juga dilaksanakan di luar negeri, termasuk di Tiongkok, Mongolia dan Korea Utara,” jelas pria kelahiran Beo ini.
Menurutnya peran PPLN sangat penting dalam melayani warga negara Indonesia di luar negeri yang ingin menggunakan hak suaranya.
Anggota Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan mengemukakan bahwa Pemilu kali ini berbeda dari Pemilu sebelumnya karena untuk yang pertama kalinya, pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden dan pemilihan anggota legislatif akan dilaksanakan secara bersamaan.
“Pemilu 2019 paling rumit di dunia karena baru kali ini ada pileg dan pilpres serentak. Belum ada pengalaman yang mengikuti jenis ini. Parpol juga kesulitan dalam berkampanye. Mereka mengampanyekan partainya, calon anggota legislatif sekaligus calon presidennya,” ujarnya.
Ia juga memohon kepada Dubes untuk memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada para calon yang ingin menggunakan kesempatan berkampanye di luar negeri.
Bimtek di Ibu Kota China yang digelar pada 23-25 April 2018 itu diikuti oleh para anggota PPLN dan sekretariat PPLN dari Beijing, Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, dan Pyongyang (Korea Utara).
“Saya melihat Bimtek Pemilu di Beijing ini sangat unik karena pesertanya adalah PPLN yang sedang berada di negara yang tidak mengenal Pemilu. Namun, justru ini akan menjadi faktor penguat bagi ibu dan bapak sekalian untuk lebih memahami tentang artinya pentingnya mempersiapkan dan melaksanakan Pemilu dengan baik, guna kemajuan bangsa dan negara,” kata Dubes, menambahkan.
Djauhari Oratmangun berjanji kepada Manadozone akan sering memberikan informasi kegiatan serta aktifitasnha sebagai duta negara di negeri “Tirai Bambu”. “Nanti pada kesempatan lain saya akan menyampaikan berbagai kisah menarik untuk masyarakat Sulawesi Utara umumnya, secara khusus juga buat orang Kawanua dimanapun berada, ” tulisnya di whatsapp.
Editor : Jimmy Endey
