BOLMONG, manadozone.com — Intensitas curah hujan disertai angin kencang yang melanda beberapa hari ini, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan himbau ke masyarakat agar Waspada dan berhati-hati, terhadap datangnya bencana yang tidak diinginkan.
Hal tersebut dikatakan Sahril Mokoagow, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, dengan melihat kondisi cuaca yang sejak beberapa hari lalu, seluruh daerah Kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Utara, dilanda hujan dan angin kencang.
“Dihimbau agar masyarakat waspada dan berhati-hati. Sebab bencana bisa datang kapan saja,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Bolmong.
Lanjut Sahril, mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi Goefisika (BMKG) Sulawesi Utara, pun telah menginformasikan, periode Januari-Februari, itu diperkirakancurah hujan untuk wlayah Sulut, secara umum masih dikategorikan kategori menengah hingga tinggi (50mm-200mm/dasarian atau perminggu)
“Hal ini diakibatkan oleh gangguan-gangguan atmosfer,” tutur dia.
Sahril mengatakan, jika berdasarkan data BMKG daerah-daerah yang tingkat potensi hujan lebat, serta berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi tinggi, itu berada di Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Minahasa Utara, Kota Manado, Bolmong Selatan, Bolmong dan sekitar, Minahasa tenggara, Kepulauan Sangihe, Sitaro dan Kotamobagu.
Bahkan dikatakannya lagi, untuk cuaca ekstrim di Sulut pada beberapa hari ini, menurut pantauan BMKG, selain lamina, ada beberapa fenomena cuaca yang memberikan dampak yang cukup signifikan di Sulut.
“Dampak pertama adalah gelombang tropis aktiv yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang lebih signifikan. Kemudian kelembapan udara yang reatif tinggi. Dan suhu muka laut yang hangat sehingga mendukung suplai masa udara basag di Sulut,” tambah Sahril.
Guna mencegah sedini mungkin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka BPBD Bolmong kembali mengingatkan kepada masyarakat, stakeholder, TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan Kelurahan, untuk tanggap dan wasapada terhadap potensi bencana yang bisa terjadi.
“Dan bagi masyarakat yang berada di wlayah bantaran sungai, rawan banjir serta rawan longsor, untuk lebih berhati-hati dan tanggap potensi bencana hidrometeorologi.” Terangnya.
(*)