Penulis: Denty Tanggo
SANGIHE II Manadozone.com–Terkait penanganan Kasus Stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dikategorikan cukup tinggi hingga mencapai 300 kasus, untuk itu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam hal ini Pj Bupati dr Rinny Tamuntuan akan melakukan penanganan serius.
Diungkapkan, bahwa penanganan kasus stunting diperlukan perhatian bersama oleh semua pihak, mengingat anak-anak yang ada dibumi tampungang lawo merupakan masa depan bangsa dan negara. “Kasus stunting ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat, propinsi dan juga kabupaten kota. Untuk itu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, kami akan mempersiapkan dan mengangkat bapak asuh untuk tingkat kabupaten yakni pak Dandim. Dan untuk masing-masing perangkat daerah juga, akan mendapatkan hak asuh anak. Jadi memang harus ada penanganan yang serius terkait kasus stunting ini,” kata Tamuntuan baru-baru ini.
Lanjut dijelaskan, bahwa kasus yang ada di Sangihe akan menjadi perhatian semua pihak. Karena dimana ada kasus stunting, berarti disitu ada yang harus diperhatikan mulai dari perencanaan kehamilan yang harus memperhatikan pola asuh, asupan gizi dari ibu hamil serta juga menjadi perhatian sampai pada 1000 hari kelahiran pertama anak.
“Keterlibatan kita semua menjadi sangat penting, baik dari penanganan tenaga dokter spesialis mulai dari kehamilan sampai pada kelahiran anak serta tentunya asupan gizi dari tenaga gizi dan juga psikologi itu sangat penting perannya. Ini harus menjadi perhatian kita semua karena kerjasama Pemerintah Kabupaten, kecamatan sampai di tingkat kampung, kelurahan serta Puskesmas sangat dibutuhkan,” kata Rinny.
Lebih lanjut kata perempuan yang menyandang gelar dokter ini, meminta agar petugas Puskesmas harus sering mendatangi anak-anak stunting, setiap minggu harus dilakukan pengukuran tinggi badan. “Jadi kita harus melihat apakah penyebab stunting ini. Mungkinkah karena ibu-ibu terlalu sibuk kerja sehingga lupa mengurus anaknya atau ibu-ibu yang hamil muda hasil dari pernikahan dini. Kita juga harus bekerjasama dengan lembaga keagamaan agar dapat membantu memberikan nasehat kepada masyarakat,” ketus Bupati perempuan pertama di Sangihe ini.
Untuk itu, terkait keseriusan penanganan stunting ini Pj Bupati juga telah melantik Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Sangihe awal bulan oktober Tahun 2022 ini yang diketuai Jopy Thungari yang juga Kepala Dinas PPKBD Sangihe, Wakil Ketua Kepala Dinas Kesehatan dr Handry Pasandaran, Tim Teknis Dirut RSD Liun Kendage Tahuna dr Aprikonus Loris serta Camat se Kabupaten Sangihe, Kepala Puskesmas se-Sangihe dan sejumlah pejabat teknis kesehatan lainnya.(*)