PLTGU Tambak Lorok Blok 3 Diresmikan, Dirut PLN: Rampung Rate-nya Tercepat

Editor : Julian Lasut

Manadozone || Semarang – Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 berkapasitas sebesar 779 megawatt (MW) diresmikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2024).

Proyek yang digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Hutama Karya (Persero) dengan kontraktor internasional yakni General Electric (GE) dan Marubeni Corporation (MC (KSO GE-MC-HK).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan apresiasinya atas penyelesaian salah satu PLTGU terbesar di Indonesia.

“Jika dibanding dengan PLTGU Tambak Lorok Blok 1 dan Blok 2, di PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini rampung rate-nya adalah 10 kali lebih cepat,” kata Darmawan dalam keterangannya tertulisnya, Minggu (1/9/2024).

Baca juga:  Gelar Audiensi Dengan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Sulut, Walikota Caroll Senduk Terima 3 Penghargaan

Dengan adanya fast response Power Plant seperti ini, keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan peluang untuk menambah variabel renewable energy (energi terbarukan) dapat meningkat drastis pula.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan Hutama Karya telah merampungkan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp4,8 triliun ini sesuai scope pekerjaannya sejak Juni 2024 lalu. Setelah diresmikan, maka proyek ini siap memasuki fase operasi komersial.

“Dengan kapasitas sebesar 779 MW, kehadiran PLTGU ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan pasokan listrik di wilayah Jawa hingga Bali,” ujar Adjib.

Baca juga:  Longkutoy Pimpin Rapat Paripurna Tutup Buka Masa Sidang Kedua dan Ketiga Tahun 2025

Adjib menyampaikan, KSO GE-MC-HK menggarap proyek ini sejak tahun 2017 lalu, dimana Hutama Karya melakukan pekerjaan sipil, meliputi perbaikan tanah, pembangunan struktur dan bangunan, serta instalasi peralatan. Dalam pembangunannya, terdapat tantangan yang dihadapi, mulai dari kondisi cuaca dikarenakan area proyek yang berada pada area Pelabuhan Tanjung Emas.

“Sehingga, berpengaruh pada terjadinya banjir rob di wilayah sekitar proyek, sementara tantangan lainnya yakni pembangunan proyek ini melewati kondisi Pandemi Covid-19,” ucapnya.***

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *