MANADOZONE.COM || Bolmong — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) selasa (03/09/2024) menggelar kegiatan audit stunting, yang dilaksanakan diruang rapat Kantor BAPPEDA Bolmong.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Dr (Hc) Ramlah Mokodongan, SE., MSi., yang didampingi Kepala Dinas PPKB, Julin E. Papuling, SKM, ME, Kepala Dinas Kesehatan, I Ketut Kolak, M.Kes, serta Pemateri, dr Nurhidayat, Monoarfa, Drs Meldy E. Pascoal, M.Kes., Indri Dilapanga, M.Psi.
Diawal kegiatan Kadis PPKB Bolmong, Julin E. Papuling, SKM., ME., menyampaikan laporan kegiatan pertemuan audit kasus stunting yang pertama di tahun 2024 di Kabupaten Bolaang Mongondow
Dengan mengatakan pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu interface investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
“Dukungan dari semua program dan sektor serta Mitra sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting konvergensi ini dikuatkan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stuntung yang dilaksanakan secara berjenjang dari pusat, provinsi, kabupaten kota sampai pada level desa,” ucap Julin Papuling.
Sehingga lanjut Julin mennambahkan, bahwa audit kasus stunting menjadi salah satu upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi.
“Diharapkan dapat menjadi pembelajaran di tiap level administrasi untuk penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran. Kita tahu bersama stunting harus mencapai 14% tahun 2024,” tambahnya.
Lanjut Julin mengatakan untuk mencapai targetvtersebut, maka dierplukan langkah-langkah diantaranya mengidentifikasi risiko terjadi di samping pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab resiko terjadi stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tatalaksana kasus yang serupa, serta menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta atau balita stunting calon pengantin ibu hamil dan ibu pasca melahirkan nifas sebagai upaya pencegahan penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa, dan memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan kata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.
“Sekarang adalah tim percepatan penurunan stunting dan sasaran audit adalah database di samping 50 kasus dan lainnya.” Tutupnya.
Sementara itu, mewakili Penjabat Bupati Bolmong, dr Jusnan C. Mokoginta, MARS., Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Bolmong, Dr Ramlah Mokodongan, SE., MSi., menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Dengan dilaksanakan ini mudah-mudahan kita diketahui sejak dinilai penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terulangnya kasus serupa,” ucap Plt Sekda.
Lamjut Ramlah, mengatkan sumber daya manusia adalah elemen strategis negara oleh karena sumber daya manusia adalah sasaran sekaligus pelaku pembangunan seperti yang telah ditetapkan dalam visi dan misi kabupaten Bolaang Mongondow perlu didukung dengan peran serta semua unsur untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Saya berharap untuk menjawab dalam pembangunan keluarga kembali untuk bersama menyamakannya persepsi membangun komitmen kembali untuk bersama mencari solusi dan berbuat baik bagi kesehatan, kita harus sepakat hari ini bahwa angka tersebut menjadi permasalahan yang berbeda harus dihadapi dengan kerjasama.” Terangnya.
Nampak kegiatan tersebut dihadiri, Para Kepala Puskesmas se-Bolmong, tenaga kesehatan gizi serta penyuluh kesehatan dan pegawai staf Dinas PPKB serta pegawai Dinas Kesehatan.
