Manadozone||Manado – TIM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Manado harus menjadi organisasi yang mendukung kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, dalam melaksanakan tugas pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Hal ini dikatakan Ketua TP-PKK Kota Manado Prof DR Julyeta PA Lumentut Runtuwene MS DEA, dalam seminar bertajuk Etika Kepribadian dan Psikolog Kondisi Jiwa.
Kegiatan ini yang dilaksanakan di ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, kawasan Tikala, Kamis (16/11) diikuti para pejabat perempuan jajaran Pemkot Manado,.
Runtuwene menjelaskan, tujuan dari terbentuknya Tim Penggerak PKK, selain untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, juga untuk menunjang semua program kerja Pemkot Manado. Oleh karena itu, anggota TP-PKK harus memiliki etika kepribadian yang baik diantaranya dengan berbusana yang sesuai, rapi, sopan dan serasi.
“Selain sebagai pejabat perempuan di lingkungan Pemkot Manado, jati diri sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN yang ada di Kota Cerdas Manado ini, harus beretika dalam berbusana, tentunya busana yang sesuai, rapi, sopan dan serasi. Ini yang harus menjadi perhatian ibu-ibu yang dipercayakan memegang jabatan di Pemkot Manado,” tukas isteri tercinta Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA.
Lebih lanjut dikatakannya, Prof Paula, sapaan akrab Rektor Universitas Negeri Manado (UNIMA) itu, dalam kehidupan rumah tangga, banyak keinginan yang timbul dan ingin diwujudkan sehingga mengancam keutuhan keluarga.
“Diakui bahwa dalam rumah tangga kita, banyak tekanan dan keinginan yang ingin dicapai. Nah, untuk mewujudkan keinginan itu, seringkali muncul emosi yang bakal memecah dan menjadi ancaman bagi hubungan rumah tangga, baik dengan suami maupun dengan anak-anak. Makanya diperlukan wawasan soal etika dan psikologi jiwa yang digelar seperti saat ini,” tukas Prof Paula..
Kesempatan ini, Walikota GSVL melalui Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Manado Corry Tendean SH, mengatakan sebagai ASN ada Peraturan Walikota (Perwako) yang mengatur soal disiplin baik waktu kerja, atribut berpakaian termasuk seragam ASN.
“Tidak hanya ASN yang harus berdisiplin dalam berpakaian, juga 2000-an Tenaga Harian Lepas atau THL di Pemkot Manado, juga harus mengikuti aturan dan edaran soal disiplin seragam ini,” tandas Tendean. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua TP-PKK Kota Manado Imelda Bastiaan Markus SE, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny Rum Usulu serta pengurus TP-PKK dan Dharma Wanita Kota Manado. Seminar yang berlangsung sehari itu menghadirkan Tampil sebagai nara sumber dalam kegiatan ini,yakni Dra Paulina Thomas MSi, Margaretha Tombokan MSi, dan Hanna Monareh MPsig dari Akademisi.
(HPC/Rdk)