Manadozone||Manado – Guna meminimalkan dampak polusi udara dan abrasi pantai akibat hantaman ombak laut, untuk itu sebagai bentuk kepedulian pelestarian ekosiste hutan mangrove, terlebih khusus di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, PT Jasa Raharja Cabang Sulawesi Utara, melalui Program Bina Lingkungan fitur Pelestarian Alam, menggelar aksi penanaman 2.000 bibit pohon Mangrove berjenis Rhizhophora Mucronata, bertempat di sekitar perairan Tongkaina-Bahowo. Senin (21/09/2020).
Akan hal ini, Hutan Mangrove memiliki kontribusi sangat besar terhadap pencegahan dampak perubahan iklim. Kemampuan menyimpan dan menyerap karbon 5 kali lebih besar dibandingkan hutan darat. Dengan hadirnya kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki ekosistem di lingkungan pesisir dan membantu para nelayan tradisional yg mencari ikan di kawasan transplantasi laut yang sekaligus memberikan perlindungan dari gempuran ombak besar, dan menambah stok air bersih.
Saat penyerahan, yan g dilakukan secara simbolis, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sulawesi Utara, Pahlevi Barnawi Syarif menyampaikan bahwa, “Selain tugas utama Jasa Raharja memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan dan angkutan umum, juga memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar perusahaan dalam bentuk Program Bina Lingkungan” tutur beliau dalam sambutannya.
Kesempatan tersebut Jasa Raharja Sulut bersama Manengkel Solidaritas bekerja sama dengan Relawan Konservasi Sulut, Kelompok Tunas Baru Bahowo, DPC HPI Tomohon, HSFCI Manado, Sea Soldier Manado, Mapala De La Salle, Simpatisan Alam, Tarantula, Balai Taman Nasional Bunaken, Pemerintah Kelurahan Tongkaina dan relawan lainnya yang juga turut hadir menghijaukan daerah pesisir Bahowo yang terletak di sudut utara Kota Manado.
Syarif berharap, melalui kegiatan ini, dapat membantu mempertahankan ekosistem Hutan Mangrove Bahowo yang menjadi benteng perlindungan masyarakat daerah pesisir Provinsi Sulawesi Utara.
(Rls/Rdk)