Penulis: Julke Tuwo
Manadozone || Tomohon – Keaslian musik Kolintang diteliti lewat riset terpadu yang dilakukan Universitas Negeri Manado (Unima) bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Yayasan Serat
Riset yang meneliti originalitas tersebut dilakukan meliputi tehnik pembuatan, permainan dan penerapan orkestrasi atau sinkronisasi antar satu alat dengan lainnya. Bukan hanya itu, proses pembuatan hingga standar keselamatan pekerja pembuat kolintang juga menjadi bahan riset.
Selain itu, diperlukan inovasi dalam struktur fisik maupun teknis untuk menghasilkan kualitas bunyi.
Adapun jenis kayu turut menjadi perhatian dalam penelitian, demi ketahanan alat musik, hingga mendapatkan instrumen musik lebih bersaing secara mondial.
Tim riset juga memberikan catatan bahwa perlu teknik khusus sehubungan dengan peningkatan estetika bangunan fisik instrumen maupun keindahan bahan kayu yang digunakan. Plus, strategi promosi yang lebih baik.
Masa waktu tim riset ini akan berlangsung selama tiga tahun, di mana rentang waktu satu tahun untuk tahap persiapan, sosialisasi hingga identifikasi sumber pembuatan kulintang ansambel.

Tim riset melakukan kunjungan antara lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon,Kantor DPRD Kota Tomohon dan RBN Wale Ma’zani.
Upaya melestarikan seni budaya Suku Minahasa terus dilakukan oleh berbagai kalangan. Salah satunya oleh Rumah Budaya Nusantara (RBN) Wale Ma’zani, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Pusat seni dan budaya ini punya berbagai sarana untuk fokus melestarikan alat musik kolintang. RBN Wale Ma’zani telah menjadi pusat pelestarian seni dan budaya khususnya alat musik tradisional kolintang sejak tahun 2012.
RBN Wale Ma’zani terletak di Kelurahan Walian 1, Kecamatan Tomohon Selatan, Tomohon, atau kurang lebih 25 kilometer jaraknya dari Kota Manado.
Di dalam RBN Wale Ma’zani terdapat pusat pelestarian alat musik kolintang yang oleh pemiliknya dinamakan ‘Sawua Kolintang Aray’. Di lokasi ini terdapat sejumlah fasilitas yang sengaja dibangun untuk mengenalkan kolintang kepada pengunjung.
Tim riset ini terdiri dari Prof Dr Perry Rumengan, Dra. R.A D Dinar Srihartati, M.Sn dari UNIMA, dr. Roy G. A. Massie, MPH, PhD, Dr. dr. Felly P. Senewe, M.Kes dari BRIN dan Roy Asona, SE dari Yayasan Serat Manado.(julke)