Hasil Panen Dan Harga Sarang Burung Walet Kalama Sangihe 2024 Turun Drastis

Sangihe6125 Dilihat

Editor: Denty T

Manadozone||Sangihe – Kampung Kalama Kecamatan Tatoareng adalah salah satu penyuplai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup lumayan melalui kegiatan produksi Sarang Burung Walet (Sabuwa) dari tahun ke tahun sampai saat ini.

Namun sangat disayangkan, pada tahap lelang pertama dibulan Maret 2024 ini, hasil yang ditampilkan jauh dari harapan sebelumnya. Pasalnya, pada tahun 2023 lalu bisa mencapai 40 hingga 50 an Kilo gram dengan harga 7 jutaan per kilonya. Mirisnya hasil panennya juga cuman seberat 11,845 Kilo gram dengan hasil jual 4,22 juta per kilo dibulan maret 2024.

Hal ini dibuktikan pada proses lelang yang di buka oleh Asisten II Setda Kabupaten Kepulauan Sangihe Gregorius Dominus Londo, ST, SE, M.Sc sejak Rabu 20 Maret 2024 dan sempat mengalami hambatan karena penawaran yang tidak mendapatkan titik temu, sehingga berlanjut sampai pada Kamis (21/03/24) diruang rapat serba guna Kantor Bupati.

Pada kesempatan ini, Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Kepulauan Sangihe Donny Tamboto, kepada awak media mengatakan bahwa memang sejak kemarin proses lelang gagal karena tidak mendapatkan kesepakatan harga dengan para pembeli, sehingga panitia lelang mengambil kesepakatan untuk memberikan penawaran dan bukan lelang lagi, terhadap pembeli yang lain.

“Panitia lelang melakukan penawaran terhadap pembeli atas nama Nathaniel Saul, terhadap Sarang burung walet dengan berat 11,845 kilogram ini, sehingga terjadi tawar menawar dengan harga awal kami buka di 60 juta, ditawar 40 juta sampai 45 juta dan akhirnya kami sepakat diharga 50 juta,” sembur Tamboto.

Akan hal tersebut lanjut Donny, pihaknya berharap kedepan kiranya masyarakat Kampung Kalama dapat memperhatikan hal – hal yang sudah menjadi rutinitas seperti pembersihan gua dan lain – lain untuk menjaga Kualitas Sarang dan Populasi Burung Walet tersebut.

“Iya memang sudah ada upaya yang terjalin antara SDA dengan pengelola sabuwa di Kampung Kalama seperti Pembersihan Gua dan lain – lain,” tutup Tamboto.

Ditempat yang sama Kapitalaung (Kepala Desa) Kampung Kalama Eksplandriks Kahimpong juga mengatakan bahwa Panen pertama Sarang Burung Walet di bulan Maret Tahun 2024 ini memang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Informasi Panen Terakhir beratnya 30 kilogram bruto. Sedangkan saat ini ada di kisaran 15 kilogram bruto.

“Panen pertama Sabuwa di bulan Maret ini menurun, penyebabnya adalah kemungkinan besar adalah faktor alam karena beberapa waktu yang lalu, sebagaimana kita ketahui bersama daerah kita di landa cuaca Ekstrim yang mempengaruhi tingginya air laut sehingga mulut atau pintu Gua untuk keluar masuk burung Walet ini tertutup dalam beberapa saat, mengikuti pasang surutnya air laut,” ungkap Kahimpong.(*)

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP