Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Akusisi Saham Tambang Mas Sangihe

MANADOZONE || JAKARTA – Perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Presiden Prabowo mulai masuk Sulawesi Utara lewat akusisi salah satu perusahaan tambang emas di Kabupaten Sangihe. Perusahaan tambang emas Baru Gold Corp mengumumkan telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan PT Arsari Tambang. Kerja sama ini menjadikan PT Arsari Tambang sebagai mitra sekaligus investor dalam proyek emas Sangihe.

Dalam perjanjian tersebut, PT Arsari Tambang akan mengakuisisi 10 persen saham PT Tambang Mas Sangihe (TMS) dari pemegang saham lain, dengan opsi meningkatkan kepemilikannya hingga 15 persen dalam lima tahun mendatang.

Dengan demikian, meski saat ini Baru Gold tetap memegang 70 persen saham TMS, kepemilikannya dapat berkurang menjadi 59,5 persen jika opsi tersebut dijalankan.

Baca juga:  Rutan Manado Go Digital: Tingkatkan Efisiensi Kerja Sama dengan SIKAP

“Kolaborasi ini bertujuan mendukung pembiayaan, eksplorasi, dan percepatan produksi emas di Sangihe,” demikian pernyataan resmi Baru Gold, Rabu (27/11/2024).

PT Arsari Tambang merupakan anak usaha Arsari Group yang dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo, pengusaha sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto. Hashim akan menjabat sebagai Komisaris Utama TMS.

Terry Filbert, CEO Baru Gold, menyambut positif kemitraan ini. “Kami merasa terhormat memiliki Hashim sebagai presiden komisaris di dewan direksi PT TMS. Semua pemegang saham akan diuntungkan dari dukungan PT Arsari Tambang serta pengalaman luas Hashim,” ujarnya.

Proyek emas Sangihe, yang terletak di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, memiliki potensi lebih dari 1 juta ons emas. Proyek ini direncanakan memasuki fase produksi tanpa studi kelayakan penuh.

Baca juga:  Banjir Peminat, Waktu Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Diperpanjang Hingga 14 November 2024

Menurut laporan teknis independen, Sangihe memiliki sumber daya mineral terindikasi sebesar 114.700 ons emas dan sumber daya mineral tereka sebesar 1.022.987 ons emas. Baru Gold memegang 70 persne kepemilikan dalam kontrak karya proyek ini, sementara 30% sisanya dimiliki oleh perusahaan Indonesia lainnya.

Kontrak karya Sangihe berlaku selama 30 tahun sejak tahap produksi dimulai, dan seluruh persyaratan hukum serta izin lingkungan telah dipenuhi.

PT Arsari Tambang merupakan bagian dari Arsari Group, konglomerat yang bergerak di sektor energi terbarukan, agribisnis, pertambangan, perdagangan, dan logistik.

Perusahaan ini juga dikenal sebagai pemain utama dalam industri timah, dengan kapasitas produksi 1.200 ton per bulan dan produk yang terdaftar di London Metal Exchange.

Baca juga:  Penunjukan Pelaksana Tugas Kementerian Imi-Pas Percepat Proses Masa Transisi

Anak perusahaan PT Arsari Tambang meliputi PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bemban, dan PT AEGA Prima, yang seluruhnya beroperasi di sektor pertambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung.

Baru Gold Corp adalah perusahaan tambang emas yang berbasis di Kanada dan Indonesia. Terdaftar di Bursa Efek Toronto (TSX Venture Exchange) dengan simbol BARU, perusahaan ini fokus pada eksplorasi dan pengembangan tambang emas, khususnya Proyek Emas Sangihe di Sulawesi Utara. **

Sumber: Kontan

Yuk! baca BERITA menarik lainnya dari MANADO ZONE di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *