Manadozone||Tomohon – Pemerintah Kota Tomohon bersama tim terkait terus berupaya untuk mengkampanyekan untuk menurangi bahkan “stop” mengkonsumsi daging anjing dari luar daerah.
Hal ini penting untuk memberikan jaminan keamanan dan kesehatan bagi seluruh komponen warga masyarakat Kota Tomohon. Agar terhindar dari beragam penyakit yang diakibatkan oleh mengkonsumsi daging anjing yang dari luar Tomohon,kata Sekda Ir Harold Lolowang MSc MTh.
Dikatakan Lolowang, sajian anjing ini dikenal dengan istilah rintek wuuk atau biasa disingkat RW Istilah berasal dari bahasa Manado yang berarti ‘bulu halus’.
melalui Realeas yang diterima media ini. Minggu (06/10/2019), Pemerintah Kota Tomohon menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Kota Tomohon agar mengurangi atau stop konsumsi daging anjing yang di baeah dari luar Tomohon dan di jual di Pasar extrim Tomohon.
Pemkot pun mengingatkan kepada para camat dan lurah untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam setiap kesempatan agar masyarakat mengurangi konsumsi daging anjing dalam setiap acara syukur dan pesta pernikahan ataupun yang di jual di warung makan.
Dihimbau kepada pedagang di Pasar Tomohon agar tidak lagi menjual hewan anjing dalam kerangkeng di pasar tetapi menempatkan kerangkeng tersebut di tempat yang semestinya.
Pedagang anjing di pasar Tomohon diminta untuk tidak lagi melakukan pembantaian anjing di pasar Tomohon, serta memperhatikan kelayakan dan kesehatan anjing yang di jual kepada masyarakat. Untuk pembantaian anjing, agar jangan dilakukan dipasar atau tempat publik tetapi di tempat tersendiri.
Mungki ada kepercayaan bahwa memakan daging anjing menyembuhkan asma, meningkatkan stamina, dan segudang manfaat lain. Namun belum tentu demikian.
Fakta bahwa :
- Anjing banyak diburu karena lebih praktis daripada sapi
Untuk alasan praktis, anjing banyak diburu karena tidak memerlukan ruang dan pakan seperti sapi. Itu sebabnya, anjing banyak diburu untuk dijual dan dikonsumsi.
- Daging anjing yang dikonsumsi menyebabkan rabies
Dilansir dari One Green Planet, di Filipina sekitar 10 ribu orang dan 300 orang meninggal dunia karena rabies setiap tahunnya. Meski telah ada upaya WHO untuk memvaksinasi anjing agar gak rabies, namun perdagangan anjing membuat pencegahan anjing sulit dilakukan.
- WHO sendiri telah menyoroti perdagangan anjing sebagai akibat dari rabies
Berdasarkan laporan dari Dog Meat Free Indonesia (DMFI), WHO telah menyoroti perdagangan anjing sebagai akibat dari rabies.
Mirisnya, banyak anjing rabies yang dikirim dari luar Tomohon sebagai pasokan makanan, untuk pesta dan konsumsi masyarakat tanpa mengetahui pasti kondisi daging yang diperdagangkang mengandung bakteri yang mematikan ataupun mengandung rabies dan daging anjing telah mengalami pembusukan saat perjalanan selama berhari-hari dari luar Tomohon.
- Satu juta anjing dibunuh setiap tahunnya di Indonesia.
Lebih lanjut, Dog Meat Free Indonesia menjelaskan bahwa setiap tahunnya anjing dibunuh untuk dikonsumsi di Indonesia. Anjing-anjing tersebut ditangkap dan sebagian ada yang diculik guna memasok permintaan daging anjing di seluruh Indonesia.
Diketahui, bahaya mengkonsumsi daging anjing :
Konsumsi anjing bisa mengakibatkan infeksi karena mengandung E.Coli 107, salmonela, antraks, hepatitis dan leptospirosis.
Makan daging anjing juga bisa menyebabkan beragam infeksi bakteri antraks, hepatitis dan leptospirosis. Penularannya pun sederhana dari daging anjing menuju tubuh manusia.
Makan daging anjing bisa mengakibatkan radang pada pembuluh darah
Dampak buruk memakan daging anjing yakni terkontaminasi parasit trichinella. Parasit ini menyebabkan manusia mengidap trichinosis sehingga menyebabkan radang pada pembuluh darah.
Akibatnya, manusia akan kesulitan mengoordinasikan gerakan tubuh, masalah jantung, pernapasan, hingga meninggal dunia.
Makan daging anjing liar tidak baik dan tidak sehat karena daging ini menyimpan banyak bakteri, kuman, dan virus
Sekalipun anjing telah diberi antibiotik, jika tetap dikonsumsi tubuh akan menjadi resistan terdapat efek antibiotik.
Tidak bisa disangkal kalau tradisi makan daging anjing masih sering terjadi. Untuk itu, mari kita membantu mendukung kampanye mengurangi, dan menolak memakan daging anjing bahkan stop konsumsi daging anjing untuk kesehatan, produktivitas dan kreatif..
Konsumsi anjing juga bisa mengakibatkan infeksi karena mengandung E.Coli 107, salmonela, antraks, hepatitis dan leptospirosis. Makan daging anjing juga bisa menyebabkan beragam infeksi bakteri antraks, hepatitis dan leptospirosis. Penularannya pun sederhana daridaging anjing menuju tubuh manusia.
Berbagai macam penyakit dari bakteri
Infeksi penyakit yang berasal dari bakteri seperti anthrax, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis dapat ditularkan melalui daging anjing yang dikonsumsi manusia. Kolera juga dapat disebarkan melalui daging anjing.
Sebelumnya konsumsi daging anjing yang masif di Vietnam telah menyebabkan meluasnya wabah kolera. Memakan daging anjing disebut dapat meningkatkan potensi terinfeksi bakteri hingga 20 kali lipat.
Mengingat berbagai macam penyakit yang mungkin menular dari daging anjing, sebaiknya kita hindari untuk mengonsumsi daging ini.
Pembahasan tentang kampanye Mengurangi atau Stop Konsumsi Daging Anjing dari luar Tomohon sejak tanggal 20/9/19 di bahas di Dinas Pertanian & Perikanan.
Pemkot dan tim terkait yang sepakat mengurangi atau stop konsumsi daging anjing yakni Sekretaris Kota Tomohon, Kadis Pertanian & Peternakan, Kadis Kesehatan bersama para Dokter, Bagian Humas & Protokol, Para dokter Hewan, Tim dari DMFI dan Kasubag Pemberitaan serta para pencinta binatang. (RH/Rdk)